PADAT MODAL (EFISIENSI) VS PADAT KARYA
(EQUITY=KEADILAN)
Dalam berdirinya
suatu entitas tentu tidak luput dari modal dan SDM (Sumber Daya Manusia) karena
kedua elemen tersebut lah yang menjadi pondasi suatu entitas dapat tercipta.
Modal yang identik dengan efisiensi dan SDM yang identik dengan equity
(keadilan). Seiring berjalannya waktu, suatu entitas dari masa ke masa tentunya
berkeinginan untuk memajukan usahanya menjadi lebih baik lagi dengan berbagai
cara. Bisa dengan menambah kualitas maupun kuantitas dari SDM, namun bisa juga
dengan peningkatan teknologi yang didapat tentunya dengan peningkatan modal.
Kedua cara tersebut tentunya bertentangan.
Kita ambil contoh
pabrik roti. Apabila perusahaan ingen meningkatkan efisiensi maka perusahaan akan
menambah modal. Dengan ditambahnya modal maka perusahaan akan mempunyai
kemampuan untuk membeli mesin baru untuk menggantikan
perkerjaan-pekerjaan yang yang tadinya di handle oleh SDM yang ada disana. Dengan digantinya SDM tersebut lah
maka perusahaan akan lebih efisien karena apabila SDM tersebut tetap bekerja,
maka tidak akan efisien dan muncul pemborosan.
Berbeda apabila
perusahaan bertujuan untuk meningkatkan keadilan, maka perusahaan akan
cenderung menambah SDM dibandingkan modal. Dengan demikian maka keadilan
tercapai karena SDM tidak berkurang, justru akan ditambah. Namun cara ini
jarang digunakan oleh perusahaan yang tujuannya memang adalah untuk mendapatkan
laba sebanyak-banyaknya.
Jadi bagaimanakah
solusinya agar kedua elemen tersebut dapat bersinergi? Manakah yang lebih baik?
Sebelum kita bahas lebih lanjut, akan dijelaskan apa itu efisiensi dan apa itu
equity (keadilan).
EFISIENSI
Efisiensi adalah penggunaan sumber daya secara
minimum guna pencapaian hasil yang optimum. Efisiensi menganggap bahwa
tujuan-tujuan yang benar telah ditentukan dan berusaha untuk mencari cara-cara
yang paling baik untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Efisiensi hanya dapat
dievaluasi dengan penilaian-penilaian relatif, membandingkan antara masukan dan
keluaran yang diterima. Sebagai contoh untuk menyelesaikan sebuah tugas, cara A
membutuhkan waktu 30 menit sedang cara B membutuhkan waktu 1 jam, maka cara A lebih
efisien dari cara B. Dengan kata lain tugas tersebut dapat selesai menggunakan
cara dengan benar atau efisiensi.
EQUITY (KEADILAN)
Pinsip dari teori ini adalah orang dapat merasa puas atau tidak puas
tergantung apakah dia merasakan
adanya keadilan (equity) atau tidak atas suatu situasi.
Ada empat elemen penting dalam teori
ini, yaitu:
1) Orang (person) yaitu individu yang merasa diperlukan
secara adil dan tak adil.
2) Perbandingan dengan orang lain (comparation others)
yaitusetiap kelompok atau orang yang digunakan oleh orang (person) sebagai perbandiangan ratio dari masukan danperolehan.
3) Masukan (Input) yaitu karakteristik individu yang dibawa
sertaoleh orang (person) ke pekerjaan yang dapat dicari. Misalnya, keterampilan, pengalaman belajar.
4) Perolehan (Outcomes) yaitu apakah yang diterima oleh orang (person) dari
pekerjaan, seperti tunjangan, penghargaan, dan upah.
PEMBAHASAN
Dari penjelasan
tentang efisiensi dan keadilan diatas kita dapat melihat bahwa efisiensi fokus
pada mencari cara-cara yang paling baik untuk mencapai tujuannya sedangkan keadilan fokus pada apakah
SDM itu merasakan suatu kepuasan yang mencukupi. Keduanya tentu bertentangan
karena itu dikenal lah istilah trade off. Trade off terjadi karena
memang sifat dasar dari efisiensi dan keadilan bertolak belakang dan apabila
salah satunya ingin ditingkatkan maka yang lain harus dikorbankan.
Dapat disimpulkan bahwa
perusahaan dibuat adalah untuk meningkatkan/mendapatkan keuntungan
sebesar-besarnya, apabila ingin tercapai tentunya perusahaan harus seefisien
mungkin yang artinya SDM akan dikorbankan. Disinilah peran pemerintah
dibutuhkan, dimana pemerintah dapat membuat perusahaan yang berorientasi pada
keadilan yaitu dengan mendirikan perusahaan yang padat karya sehingga
pengangguran menurun dan keadilan tercapai. Peran pemerintah juga dibutuhkan
dalam penerapan pajak, misal pajak lump sum yang memacu efisiensi dan hasilnya
dapat didistribusikan pada masyarakat agar keadilan juga terpenuhi.
end
No comments:
Post a Comment